Breaking

Kamis, 23 April 2020

Marhaban ya Ramadhan


Marhaban ya Ramadhan, satu ucapan selamat datang untuk bulan yang penuh keberkahan. Bulan dimana dilipat gandakan pahala.  Terkadang bulan ini juga disebut dengan bulan pelatihan, karena memang setiap perbuatan baik di imingi dengan imbalan pahala dengan harapan bahwa ke depan terbiasa dengan aktifitas ibadahnya. Juga dibulan ini disebut sebagai bulan pembebasan, karena meleburkan manusia dari dosa. Maka di bulan ini biasanya semua orang berlomba untuk beribadah berbuat kebaikan.
Untuk Indonesia senidiri sebagai negara dengan basis muslim salah satu yang terbesar sebagaimana muslim pada umumnya Ketika menyambut bulan ini. Namun yang menarik adalah budaya dan kebiasaan yang dilakukan Ketika Ramadhan. Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi adab ketimuran dan budaya kebersamaan, dalam aktifitasnya cendrung dijadikan aktifitas kolektif. Menjadi sebuah pemandangan yang umum juga ketika Ramadhan aktiftas ibadah Bersama meningkat.
Namun, berbeda halnya dengan tahun ini yang mana kita sedang menghadapi ketidak mungkinan melaksanakan aktifitas bersama. Pembatasan sosial untuk mengurangi dampak penyebaran Covid-19 menyebabkan hal tersebut tidak dapat dilakukan. Sungguh mungkin pengalaman menjalankan puasa yang berbeda. Akan tetapi semua itu harus dilakukan untuk kita, agar semua ini cepat berlalu.
Perlu disadari bersama pembatasan sosial dalam hal ibadah bukan pelarangan pelaksanaannya secara syariat. Akan tetapi hanya pengerjaan ibadah tersebut tidak dilakukan secara jama’ah. Perlu diluruskan pola pikir yang seperti demikian, karena segala bentuk peribadahan itu tidak dilarang oleh siapapun termasuk pemerintah. Hanya saja, pelaksanaanya yang pada awalnya karena kebiasaan kita mengerjakan secara berjamaah sekarang dilakukan masing-masing. Seperti contoh; akan banyak sekali anjuran untuk tidak melaksanakan tarawih berjamaah, bukan berarti melaksanakan secara mandiri tidak pernah dilarang dan contoh yang lainnya.
Kementrian agama melalui Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bmas) Islam yang dimuat kompas.com menyampaikan himbauan kepada semua umat muslim untuk melaksanakan rangkaian aktifitas Ramadhan dirumah. beribadah di rumah selama Ramadhan adalah sebuah keharusan dan pilihan yang harus kita ambil. Hal tersebut hanya sebuah anjuran untuk melaksanakan kegiatan ibadah Ramadhan secara mandiri dan masing-masing.
Perlu dipahami memutus mata rantai penularan Covid-19 harus menjadi priorotas utama, disamping mengejar keutamaan ibadah berjamaah. Ini merupakan pengejawantahan dari kaidah mencegah kemadaratan lebih harus di dahulukan daripada menggejar keutamaan. Langkah ini sudah tepat sesuai dengan tuntunan agama islam itu sendiri. Maka tidak perlu membentur-benturkan argumen, kita ngeyel bukan solusi terbaik malah memperburuk suasana dan membiarkan keadaan berlarut. Langkah terbaik bagi kita untuk ikut terhadap anjuran tersebut dan senantiasa berdo’a agar Allah SWT segera mencabut wabah ini.
Terlepas dari itu semua, mari bersuka cita menyambut bulan yang di khususkan untuk kita selaku umat Rasulullah SAW. Bulan yang membuat malaikatpun sampai iri terhadap berlipat gandanya pahala yang diberikan untuk setiap kebaikan yang dilakukan. Akan tetapi euporia kabahagiaan tetap tidak boleh menghilangkan sisi kritis kita kepada keadaan, bumi yang sedang dilanda pandemi. Mudah-mudahan keadaan ini tidak mengganggu peningkatan kualitas ibadah kita dan justru menambah khusu’ dengan pelaksanaannya.
Selamat datang Bulan Ramadhan, selamat datang bulan yang penuh berkah bulan yang mana telah diturunkan bagi kita Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan tuntunan kebahagiaan. Ramadhan 2020 ibadah di rumah saja, fenomena yang akan diwarnai dengan sahur, buka Bersama, kultum dan tadarus online. Hal tersbut bukanlah halangan untuk merasa khidmat dalam menjalani ibadah puasa.
Marhaban Ya Ramadhan selamat menunaikan ibadah puasa



Tidak ada komentar:

Posting Komentar