Marhaban
ya Ramadhan, satu ucapan selamat datang untuk bulan
yang penuh keberkahan. Bulan dimana dilipat gandakan pahala. Terkadang bulan ini juga disebut dengan bulan
pelatihan, karena memang setiap perbuatan baik di imingi dengan imbalan pahala
dengan harapan bahwa ke depan terbiasa dengan aktifitas ibadahnya. Juga dibulan
ini disebut sebagai bulan pembebasan, karena meleburkan manusia dari dosa. Maka
di bulan ini biasanya semua orang berlomba untuk beribadah berbuat kebaikan.
Untuk
Indonesia senidiri sebagai negara dengan basis muslim salah satu yang terbesar sebagaimana
muslim pada umumnya Ketika menyambut bulan ini. Namun yang menarik adalah budaya
dan kebiasaan yang dilakukan Ketika Ramadhan. Indonesia sebagai negara yang
menjunjung tinggi adab ketimuran dan budaya kebersamaan, dalam aktifitasnya
cendrung dijadikan aktifitas kolektif. Menjadi sebuah pemandangan yang umum
juga ketika Ramadhan aktiftas ibadah Bersama meningkat.
Namun,
berbeda halnya dengan tahun ini yang mana kita sedang menghadapi ketidak mungkinan
melaksanakan aktifitas bersama. Pembatasan sosial untuk mengurangi dampak
penyebaran Covid-19 menyebabkan hal tersebut tidak dapat dilakukan. Sungguh
mungkin pengalaman menjalankan puasa yang berbeda. Akan tetapi semua itu harus
dilakukan untuk kita, agar semua ini cepat berlalu.
Perlu
disadari bersama pembatasan sosial dalam hal ibadah bukan pelarangan
pelaksanaannya secara syariat. Akan tetapi hanya pengerjaan ibadah tersebut
tidak dilakukan secara jama’ah. Perlu diluruskan pola pikir yang seperti
demikian, karena segala bentuk peribadahan itu tidak dilarang oleh siapapun termasuk
pemerintah. Hanya saja, pelaksanaanya yang pada awalnya karena kebiasaan kita
mengerjakan secara berjamaah sekarang dilakukan masing-masing. Seperti contoh; akan
banyak sekali anjuran untuk tidak melaksanakan tarawih berjamaah, bukan berarti
melaksanakan secara mandiri tidak pernah dilarang dan contoh yang lainnya.
Kementrian
agama melalui Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bmas) Islam
yang dimuat kompas.com menyampaikan himbauan kepada semua umat muslim untuk
melaksanakan rangkaian aktifitas Ramadhan dirumah. beribadah di rumah selama
Ramadhan adalah sebuah keharusan dan pilihan yang harus kita ambil. Hal tersebut
hanya sebuah anjuran untuk melaksanakan kegiatan ibadah Ramadhan secara mandiri
dan masing-masing.
Perlu dipahami memutus
mata rantai penularan Covid-19 harus menjadi priorotas utama, disamping
mengejar keutamaan ibadah berjamaah. Ini merupakan pengejawantahan dari kaidah
mencegah kemadaratan lebih harus di dahulukan daripada menggejar keutamaan. Langkah
ini sudah tepat sesuai dengan tuntunan agama islam itu sendiri. Maka tidak
perlu membentur-benturkan argumen, kita ngeyel bukan solusi terbaik
malah memperburuk suasana dan membiarkan keadaan berlarut. Langkah terbaik bagi
kita untuk ikut terhadap anjuran tersebut dan senantiasa berdo’a agar Allah SWT
segera mencabut wabah ini.
Terlepas dari itu semua,
mari bersuka cita menyambut bulan yang di khususkan untuk kita selaku umat
Rasulullah SAW. Bulan yang membuat malaikatpun sampai iri terhadap berlipat
gandanya pahala yang diberikan untuk setiap kebaikan yang dilakukan. Akan tetapi
euporia kabahagiaan tetap tidak boleh menghilangkan sisi kritis kita kepada
keadaan, bumi yang sedang dilanda pandemi. Mudah-mudahan keadaan ini tidak
mengganggu peningkatan kualitas ibadah kita dan justru menambah khusu’ dengan
pelaksanaannya.
Selamat datang Bulan
Ramadhan, selamat datang bulan yang penuh berkah bulan yang mana telah
diturunkan bagi kita Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan tuntunan kebahagiaan. Ramadhan
2020 ibadah di rumah saja, fenomena yang akan diwarnai dengan sahur, buka Bersama,
kultum dan tadarus online. Hal tersbut bukanlah halangan untuk merasa khidmat
dalam menjalani ibadah puasa.
Marhaban Ya Ramadhan selamat menunaikan
ibadah puasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar