Breaking

Kamis, 14 Mei 2020

Turunnya Lailatul Qadar dan Perbedaan Waktu Malam di Belahan Dunia

 Turunnya Lailatul Qadar dan Perbedaan Waktu Malam di Belahan Dunia
Ilustrasi by Faiz Shihab Tim Media


إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ, لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Q.S. al-Qadr [97]: 1-5).

Salah satu keutamaan bulan Ramadhan adalah dengan terdapat apa yang dinamakan dengan lailatul qadar. Lailatul qadar tersebut disebutkan bahwa lebih baik daripada seribu bulan. Pertanyaannya lantas apa yang disebut dengan lailatul qadar, kapan terjadinya dan amalan apa yang mesti dilakukan untuk menjemput lailatul qadar.

Definisi Lailatul Qadar
Untuk memahami makna dari Lailatul Qadar Prof. KH. Muhammad Quraisy Shihab seperti yang dilansir dari NU Online memberikan pemaparan sebagai berikut :
  • lailatul qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Pendapat ini dikuatkan oleh penganutnya dengan Firman Allah pada QS Ad-Dukhan ayat 3
  • Malam tersebut adalah malam mulia yang tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Qur’an serta karena ia menjadi titik tolak dari segala kemuliaan yang dapat diraih.
  • Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam Surat Al-Qadar: "pada malam itu turun malikat-malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."


Kapan Lailatul Qadar
Imam Al-Ghazali (dimuat dalam I’anatut Thalibin juz 2, hal. 257) menjelaskan bahwa tanda-tanda lailatul qadar dapat dilihat semenjak hari pertama di tetapkannya bulan Ramadhan

قال الغزالي وغيره إنها تعلم فيه باليوم الأول من الشهر
  فإن كان أوله يوم الأحد أو يوم الأربعاء فهي ليلة تسع وعشرين
 أو يوم الاثنين فهي ليلة إحدى وعشرين
 أو يوم الثلاثاء أو الجمعة فهي ليلة سبع وعشرين
 أو الخميس فهي ليلة خمس وعشرين
 أو يوم السبت فهي ليلة ثلاث وعشرين
 قال الشيخ أبو الحسن ومنذ بلغت سن الرجال ما فاتتني ليلة القدر بهذه القاعدة المذكورة
  • Jika awalnya jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29
  • Jika awalnya jatuh pada hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21
  • Jika awalnya jatuh pada hari Selasa atau Jum'at maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27
  • Jika awalnya jatuh pada hari Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25
  • Jika awalnya jatuh pada hari Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23

Syekh Abul Hasan As-Syadzili berkata: “Semenjak saya menginjak usia dewasa Lailatul Qadar tidak pernah meleset dari jadwal atau kaidah tersebut."

Ini hanya merupakan satu dari sekian pendapat ulama yang merumuskan kaidah turunnya lailatul qadar. Masih ada pendapat lain yang bisa saja sama juga bisa tidak, ini menunjukan bahwa kaidah ini tidak mutlak. Artinya bahwa turunnya lailatul qadar merupakan sebuah rahasia Allah, perumusan kaidah tersebut merupakan pencerminan dari pengalaman pribadi para ulama.

Amalan yang Biasa dilakukan Rasul
Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar menjelaskan ada beberapa amalan yang sangat dianjurkan di malam lailatul qadar. Ia  menjelaskan:

روينا بالأسانيد الصحيحة في كتب الترمذي والنسائي وابن ماجه وغيرها عن عائشة رضي الله عنها قالتْ: قلتُ: يارسول اللَّه إن علمتُ ليلة القدر ما أقول فيها؟ قال: " قُولي: اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فاعْفُ عَنِّي
قال أصحابَنا رحمهم الله: يُستحبّ أن يُكثِر فيها من هذا الدعاء، ويُستحبّ قراءةُ القرآن وسائر الأذكار والدعوات المستحبة في المواطن الشريفة.....
قال الشافعي رحمه الله: أستحبّ أن يكون اجتهادُه في يومها كاجتهاده في ليلتها، هذا نصّه، ويستحبّ أن يُكثرَ فيها من الدعوات بمهمات المسلمين، فهذا شعار الصالحين وعباد الله العارفين.

Artinya, “Kami riwayatkan dari sanad yang shahih dalam kitab al-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan lain-lain bahwa Aisyah pernah berkata, ‘Wahai Rasulullah, andaikan aku mengetahui lailatul qadar, apa yang bagus aku baca?’ Rasulullah menjawab, ‘Bacalah Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni’ (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku).’
Ulama kami berkata, disunahkan memperbanyak baca doa ini, baca Al-Qur’an, zikir, dan doa-doa yang disunahkan pada tempat atau waktu yang mulia….
Imam As-Syafi’I berkata, ‘Aku menyukai memperbanyak ibadah tersebut di siang hari sebagaimana di malam hari.’ Dianjurkan juga memperbanyak doa-doa yang penting bagi umat Islam. Ini tanda orang-orang saleh dan hamba Allah yang arif.”.

Persoalan Turunnya Lailatul Qadar

Lailatul qadar adalah sebuah malam dalam bulan Ramadhan. Permasalahannya, apakah setiap tempat di belahan bumi ini malam? Jika tidak, apakah lailatul qadar itu turun satu waktu atau turun dalam beberapa waktu? Dikutip dalam buku 1001 Tanya Jawab Fiqh yang disusun Team Kreatif Pesantren Fathul Ulum Kwagean Kediri bahwa dalam kitab Kitab Hawasyi Al Syarwani 'Ala Tuhfah Al Muhtaj Bi Syarh Al Minhaj dijelaskan Juz 3 Halaman 462 :


ثم يحتمل انها تكون عند كل قوم بحسب ليلهم فإذا كانت ليلة القدر عندنا نهارا لغيرينا تأخرت الإجابة والثواب الي أن يدخل اليل عندهم ويحتمل لزومها لوقت واحد وان كان نهارا بالنسبة لقوم وليلا بالنسبة لآخرين

Lailatul qadar turun untuk suatu daerah pada waktu malam, Meskipun keadaan daerah yang lain berada pada waktu siang. Akan tetapi penerimaan dan ganjaran di akhirkan sampai masuk waktu malam di tempat tersebut.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar