Ilustrasi by Faiz Shihab |
Perbedaan pendapat merupakan sebuah rahmat,
begitu yang diyakini kalangan Ahlus
Sunnah Waljama’ah An-Nahdliyah. Sehingga kaum nahdliyin sudah terbiasa dan
memang harus terbiasa dengan perbedaan pendapat. Seperti halnya dalam
menjalankan amalaiyah furu’ kita
pernah menyaksikan beberapa silang pendapat dikalangan ulama.
Meskipun demikian, kadang kala ada yang usil saja
terhadap aktifitas keagamaan yang kita lakukan. Salah satu bagian dari amaliyah
yang paling sering menjadi objek keusilan tersebut adalah qunut subuh. Argumen
yang sering menjadi alat penyerangannya adalah hadits yang datang dari Anan bin
Malik R.A
عَنْ أًنَس: أًنّ رَسُولَ الله قَنَتَ شَهْرًا، يَدْعُو
عَلى أَحْيَاءٍ مِنْ أَحْيَاءِ العَرَبِ، ثُمَّ تَرَكَهُ
“dari Anas bin Malik r.a : Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah mengerjakan qunut selama satu bulan, beliau mendo’akan keburukan untuk sekelompok orang dari bangsa Arab, kemudian meninggalkannya.”
Hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim,
An-Nasa’I dan Ibnu Majah ini oleh sekelompok orang kerap kali dijadikan hujatan
untuk qunut subuh yang biasa dilakukan warga nahdliyin. Mereka beranggapan
bahwa hadits ini adalah isyarah terhadap pengerjaan qunut yang dilakukan hanya
pada waktu-waktu tertentu. Padahal kaum sebetulnya ada dalil lain yang menjadi
landasan salah satunya khabar dari Anas bin Malik pula
عن
محمد، قل : سُئِلَ أَنَسُ : أَقَنَتَ النَبِي فِي صُبْحِ؟ قل : نَعَم.
فَقِيْلَ : أَوَقَنَتَ قَبْلَ الرُكُوْعِ؟ قال: قَنَتَ
بَعْدَ رُكُوْعِ يَسِيْرًا
Dari Muhammad, ia berkata: “Anas pernah ditanya orang: ‘Apakah Nabi mengerjakan qunut di waktu sholat Subuh?’ Ia menjawab: ‘Benar’. Lalu ditanya lagi: ‘apakah beliau qunut sebelum ruku’? Ia menjawab : ‘Beliau qunut sesudah ruku’ sebentar”
Khabar ini dimuat dalam Shahih Bukhari jilid I
Hal. 302 No. 1001, Muslim Jilid I Hal. 301 No. 677-298, Abu Daud Jilid I Hal.
338 No. 1444, Nasa’i Jilid II Hal. 215 No 1067, Ibnu Majah Jilid I Hal. 372 No.
1184 dan Baihaqi Jilid II Hal. 424 No. 3124
Dalam hadits lain disebutkan:
عَن
أنَس بْنِ مَالِك، قل : مَا زَالَ رَسُولُ الله يَقْنُتُ
فِي الفَجْرِ حَتَى فَارَقَ الدُنْيَا
“Dari Anas bin
Malik r.a ia berkata: ‘Senantiasa Rasulullah SAW mengerjakan qunut di waktu Subuh, hingga beliau meninggal dunia (wafat)
Hadits ini dimuat dalam Musnad Ahmad Jilid X Hal. 525 No. 12594.
hujatan selanjutnya yang biasanya diajukan adalah
siapakah orang dari salafuna shalih
yang mengerjakan qunut. jawabanya adalah sahabat Nabi yang empat mengerjakan
qunut di waktu subuh. Hal tersebut tertera dalam Sunan Al-Kubra: Al-Baihaqi
Jilid II Hal. 419 No. 3108
عن
العوام بن حمزة، قل : سألت أبا عثمان عن القنوت في الصبح، قل : بعد الركوع . قلت :
عمن ؟ قل: عن أبي بكر وعمر وعثمان
Dari Al-Awwam bin
Hamzah, ia berkata : "Aku bertanya ke Abu Utsman r.a tentang qunut di
waktu shubuh, ia menjawab : "Sesudah ruku'". Aku bertanya lagi :
" dari siapa?". Ia menjawab: "dari Abu Bakar, Umar dan Utsman
r.a
Dalam Sunan Al-Kubra:
Al-Baihaqi Jilid II Hal. 421 No. 3115 Sayidina Ali r.a selalu mengerjakan qunut subuh. Hadits ini Shahih
lagi masyhur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar