Breaking

Minggu, 18 September 2022

Respon Garut Sebagai Kabupaten Dengan Prevalensi Kasus Stunting Tertinggi Se-Jawa Barat, PC Fatayat NU Garut Ajak Sinergis Semua Pihak

Sambutan ketua PC Fatayat NU Garut pada gelaran grand final senam Fatayat dan talkshow pencegahan stunting di Aula Musaddadiyah Garut


Garut. Berdasarkan data terakhir dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting di kabupaten Garut mencapai 35,2 %. Hal tersebut membuat kabupaten Garut menduduki peringkat pertama dengan kasus stunting di Jawa Barat.

Merespon hal ini, Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nadhlatul Ulama (NU) Kabupaten Garut melalui pernyataan yang disampaikan Hj. Ai Sadidah, M.Si, M.Pd. dalam pembukaan acara grand final senam Fatayat dan talkshow pencegahan stunting di Aula Musaddadiyah, pada Minggu (18/09/22). 


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/di-aula-musaddadiyah-pc-fatayat-garut.html


Ketua PC Fatayat itu mengatakan, persoalan stunting merupakan problem yang harus disikapi serius oleh semua pihak, bukan hanya pemerintah namun semua elemen harus bersinergi dan bahu membahu mencegah kasus stunting. Sebab stunting ini berpengaruh terhadap keberlangsungan generasi yang akan datang.


"PC Fatayat NU Garut mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan, mengkampanyekan pola hidup sehat, untuk pencegahan stunting khususnya di Kabupaten Garut," jelasnya.


kegiatan talkshow menghadirkan narasumber Sekretaris Dinas Kesehatan Kab. Garut dr. Leli Yuliani, MM.


Ai Sadidah menambahkan, penurunan angka stunting ini menjadi program prioritas Fatayat NU. Hal ini merupakan salah satu dari concern Fatayat NU terhadap isu perempuan dan anak-anak.


"Agenda ini merupakan salah satu wujud respon Fatayat NU Garut terhadap persoalan stunting di Kab. Garut," tambahnya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/adakan-rapat-persiapan-mwc-nu-cilawu.html


Ia juga menyinggung soal angka kemiskinan di Kabupaten Garut yang mencapai 10,6 %. Jumlah ini meningkat dari tahun 2020 yang berada diangka 8,8%. Tentu ini merupakan pekerjaan besar bagi pemerintah kabupaten (pemkab) Garut khususnya, umumnya semua elemen yang turut menyoroti problem ini.


"Munculnya kasus stunting ini salah satunya merupakan dampak dari kemiskinan di Kabupaten Garut," singgungnya.


Terakhir, ia berpesan bahwa stunting bukan hanya problem Kabupaten Garut, namun menjadi problem bangsa yang masih berpotensi begitu besar. Maka dari itu, ia berharap melalui kegiatan ini partisipasi masyarakat lebih meningkat dalam pencegahan stunting. Sebab untuk tercapainya target Indonesia bebas stunting, generasi mendatang harus memiliki pola hidup sehat serta didukung semua pihak. ***


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/seni-pencak-silat-ramaikan-gelaran.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar