Breaking

Senin, 03 Oktober 2022

Sebanyak 118 Peserta Sukseskan Gelaran Pelatihan Dan Pembinaan Operator Pesantren RMI NU Garut

Dokumentasi kegiatan 

Garut. Sebanyak 118 peserta Pelatihan dan Pembinaan Operator Pesantren suksekan gelaran acara yang dilaksanakan Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) bersama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut. Acara dilaksanakan di Aula Institut Teknologi Garut, Jl. Mayor Syamsu No.1, Jayaraga, Kec. Tarogong Kidul, pada Minggu (02/10/22) kemarin.


EMIS (Education Management Information System) merupakan sistem manajemen data pendidikan Islam yang berperan dalam menunjang proses perencanaan dan pengambilan kebijakan program pendidikan Islam pada Kementerian Agama.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/jelang-satu-abad-nu-rmi-nu-garut-akan.html


EMIS merupakan suatu sistem pendataan pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Agama, yang saat ini tengah melakukan revitalisasi dan pengembangan untuk menghadirkan sistem yang lebih baik dan lebih handal dengan didukung oleh teknologi yang lebih mutakhir serta beberapa terobosan baru.


Kegiatan ini mengundang seluruh operator Pondok Pesantren se-kabupaten Garut untuk mendengarkan materi dari perwakilan Kementerian Agama dan RMI PCNU.


Adapun operator dari masing-masing pesantren yang sudah menjadi anggota RMI-NU Garut berjumlah 80 orang, dan yang belum menjadi anggota 28 operator.


Pemateri dalam kegiatan ini yakni Dr. Akhmad Buhaiti yang merupakan Kepala Seksi Pondok Pesantren dan Asep Samsudin, S.H., Operator PD Pontren Kementerian Agama Kabupaten Garut.


Asep Anwar Musadad menjabarkan tujuan daripada kegiatan ini agar pondok pesantren di Kabupaten Garut sadar akan pentingnya memanfaatkan digitalisasi di berbagai aspek.


"Sudah saatnya sistem digitalisasi masuk ke Pesantren untuk menunjang tertib administrasi berbasis digital/IT," kata Sekretaris RMI NU Garut kepada nugarutonline, pada Senin pagi (03/10/22).


Lanjut Asep, setelah kegiatan ini selesai, RMI NU Garut akan langsung menindak lanjuti dengan program-program pembinaan untuk lebih mengembangkan kapasitas operator pesantren.


"Kita akan melaksanakan agenda rutin maksimal 2 kali dalam setahun untuk pembinaan operator Pesantren anggota NU," tambahnya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/hadiri-hearing-dialog-raperda-pesantren.html


Sambutan ketua RMI NU Garut pada pembukaan Pelatihan dan Pembinaan Operator Pesantren, pada Minggu pagi (02/10/22).



Sementara itu, ketua RMI NU Garut meminta kepada seluruh operator pesantren untuk memanfaatkan kegiatan tersebut. Pasalnya, sebagian pesantren-pesantren di kabupaten Garut masih kurang peka terhadap digitalisasi dan partisipasi program pemerintah.


"Mari kita sampaikan kepada para pengasuh Ponpesnya masing-masing. Sudah saatnya kita tidak boleh tertinggal jauh dengan perkembangan zaman, apalagi terkait pengelolaan EMIS ini. Karena kalau tanpa EMIS, apa yang ada di Pesantren tidak terbaca dan tidak terkoneksi dengan data yang ada di Kementerian Agama," ujar K.H. Rd. Fachmi Moch Noor.


Menurutnya, sekarang ini Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang terkoneksi pada Sistem Informasi Manajemen Bantuan (SIMBA) Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren menggunakan EMIS. Pentingnya informasi mengenai EMIS ini karena berkaitan dengan seluruh data yang ada di Pesantren harus tersinkronisasi dengan Kemenag.


Acara yang dimulai pukul 10.33 WIB ini berjalan dengan lancar sesuai rencana awal. Turut hadir dalam acara ini beberapa kiai, pengasuh, dan pimpinan dari berbagai Pondok Pesantren, serta perwakilan dari PCNU, Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., serta staff Kemenag Garut.


Menurut pantauan tim nugarutonline di lokasi, sejak penyampaian materi pertama, para peserta sangat antusias dalam mengikuti penyampaian tersebut, ditambah dengan doorprize yang diberikan panitia kepada peserta yang aktif bertanya, menjawab, serta bagi operator terbaik selama mengisi emis, simba, sikap, Bilik IT Pesantren dan Sitrendy Jabar Juara. Total ada 22 hadiah yang diberikan RMI NU Garut, dengan rincian 10 kaos RMI-NU, dan 12 jam dinding.


Sekedar informasi, RMINU bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang pengembangan pondok pesantren dan pendidikan keagamaan. Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU juga merupakan lembaga Nahdlatul Ulama dengan basis utama pondok pesantren yang mencapai +23.000 pondok di seluruh Indonesia. ***


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja

Dokumentasi: Nail Danialie


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/hadirkan-pc-lpbh-nu-garut-mwc-nu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar