Garut. Mengambil peran dalam upaya pengentasan beberapa masalah sosial, Pimpinan Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Garut menggelar acara "Sosialiasi Pencegahan Stunting, Tuberculosis, Perkawinan dini, serta Penyalahgunaan Narkoba".
Hal ini disampaikan ketua PC Muslimat NU Kabupaten Garut dalam sambutannya di di Aula Lt. 3 kantor PCNU Kabupaten Garut, pada Minggu (20/11/22).
Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/pc-psnu-pagar-nusa-kabupaten-garut.html
"PC Muslimat NU akan terus berupaya untuk mengkampanyekan perbaikan-perbaikan gizi bagi para ibu dan generasi mendatang," ucap H. Kinkin Fatonah.
Sekadar diketahui, menurut data per tanggal 15 agustus 2022, terang H. Kinkin, angka prevalensi stunting di Kabupaten Garut mencapai 35,2 persen atau yang tertinggi di Provinsi Jawa Barat (Jabar). Dengan angka tersebut, Garut masuk dalam status merah.
"Meski terjadi penurunan prevalensi stunting, namun upaya-upaya pencegahan stunting harus tetap digencarkan," tambahnya.
Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/gelar-pembinaan-organisasi-mwc-nu-garut.html
Hadir sebagai narasumber dr. Nurhayati Kapus dan Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Garut. Sebanyak 200 peserta yang berasal dari pengurus PAC Muslimat se-kabupaten Garut mengikuti kegiatan ini. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dan tanya jawab. ***
Pewarta: M.Y.A Sastradimadja
Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/11/dukung-program-opop-rmi-nu-kabupaten.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar