Garut. Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Kabupaten Garut, Jawa Barat masa khidmat 2022-2024 resmi dilantik di Aula Gedung Pendopo, pada Ahad (15/01/23) kemarin.
Ketua PC IPNU Garut, Fais Sihab mengungkapkan, ada visi besar di bawah kepemimpinannya dua tahun ke depan. Pertama, tumbuhnya militansi pengurus IPNU dan IPPNU di semua tingkatan, mulai dari akar rumput hingga tingkat kabupaten. Kedua mengoptimalkan peran digital di berbagai aspek. Dan yang terakhir adalah empowermen atau meningkatkan perhatian IPNU-IPPNU akan pemberdayaan kader dan pengurus.
Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/01/pagelara-seni-budaya-pencak-silat-pc.html
Militansi, kata dia, tidak bisa lepas dengan optimalisasi kaderisasi, sejumlah kaderisasi formal dan non-formal yang ada di tubuh IPNU-IPPNU harus bisa dijalankan dengan maksimal. Di samping itu, pendidikan, pelatihan, dan hal-hal serupa juga tidak bisa dilewatkan, kerana semua itu adalah penunjang tumbuhnya militansi setelah kaderisasi dilakukan.
"Militansi, penguatan kader melalui kaderisasi formal dan non-formal serta pengembangan inovasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas organisasi," jelas Faiz.
Sementara terkait digitalisasi, lanjutnya, saat ini sudah zamannya. IPNU dan IPPNU tidak boleh anti terhadap dunia digital atau gaptek. Pasalnya, peran digital sangat membantu mempermudah dan mempercepat kerja-kerja manusia, sehingga ia lebih bisa mengefektifkan waktu dan kesempatannya beralih terhadap pekerjaan lainnya yang dinilai lebih penting.
Ke depan, timpalnya, peran digital itu akan dioptimalkan lebih dari biasanya. Tidak sekadar berkutat pada media sosial, lebih dari itu akan merambah pada kemudahan dan kecepatan dalam hal administrasi organisasi.
"Digitalisasi tidak hanya sekedar membuat media sosial, misal website, jadi nantinya semua akan kirim surat dan lain sebagainya via website," ujarnya.
Faiz menegaskan, IPNU-IPPNU di Garut juga akan memberikan ruang yang cukup bagi pengurus untuk bisa produktif berinovasi. Saat ini, kata dia, sudah ada beberapa kader IPNU dan IPPNU yang memiliki potensi dan bakat tertentu, seperti dalam bidang ekonomi, desain grafis yang mumpuni, dan bakat lainnya. Semua itu menurutnya perlu ada pendampingan serta pengawasan intens dari pengurus agar bakat itu terus tumbuh dan berkembang.
"Empowerment atau pemberdayaan kader sebagai penunjang bakat dan potensi untuk kesejahteraan organisasi dan pribadi lebih-lebih melalui kewirausahaan," tuturnya.
Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/01/fatayat-nu-garut-kehidupan-harmoni.html
Sementara itu, ketua PC IPPNU Kabupaten Garut menyampaikan hal yang sama bahwa IPNU IPPNU hadir sesuai konteks zaman. Ia menyebut, pelajar NU merupakn embrio dari masyarakat terdidik dan terpelajar yang akan mengisi di peradaban selanjutnya.
Oleh karena itu, IPNU IPPNU harus adaptif terhadap situasi dan kondisi zaman. Apalagi, kata Alis, hari ini sudah ada 4000 anggota IPPNU di kabupaten Garut. Data tersebut harus didukung dengan pengadministrasian yang sangat matang. Oleh sebab itu, pada kesempatan tersebut, PC IPPNU Garut melaunching Sistem Adminitrasi berbasis digital.
"Indikator sebuah organisasi dikatakan sebagai organisasi yang baik adalah salah satunya dilihat dari sisi tata kelola administrasinya. Administrasi adalah garda utama terbentuknya tata kelola organisasi yang profesional," jelasnya.
Pelantikan ini mengusung tema "Merawat Kearifan Lokal, Bergerak di Tengah Transformasi Global". Hadir pada kesempatan ini jajaran PCNU Garut, PC Muslimat NU, PC Fatayat NU, PC GP. Ansor, PC Lembaga, PW IPNU IPPNU Jabar, Majelis Alumni IPNU IPPNU Garut, Pemkab Garut, Bawaslu Garut, serta 700 anggota perwakilan dari PAC, PK, dan PR se-kabupaten Garut.
Editor: M.Y.A Sastradimadja
Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/01/fatayat-nu-garut-gelar-fgd-lintas-iman.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar