Garut. Momentum satu abad NU harus menjadi energi untuk lebih optimal dan maksimal dalam berkhidmah kepada Nahdlatul Ulama.
Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/02/jelang-peringatan-1-abad-di-sor-ciatel.html
Hal tersebut disampaikan Rois Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut, KH. Rd. Amin Muhyiddin, Maolani saat menghadiri kegiatan Tasyakuran Satu Abad NU yang diselenggarakan Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Bl. Limbangan di Ponpes Al Qur'an Qiroatussab'ah kudang, pada Kamis (16/02/23) malam.
"Energi resepsi satu abad NU begitu sangat berasa, sehingga harus dijadikan inspirasi, motivasi dan akselarasi untuk optimalisasi berkhidmah bagi siapa saja yang ingin diakui sebagai santri Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari," katanya.
Diterangkannya, 100 tahun ke belakang, tepatnya tanggal 16 Rajab 1344 berdiri satu Jam'iyyah penuh berkah yang disebut dalam Qonun asasi KH. Hasyim Asy'ari sebagai Almausuumati Fi Jam'iyyati Nahdlatil Ulama.
"Oleh karena NU didirikan oleh para Ulama besar, lantas diawali dengan ridho dan isyarat Syaikhona Kholil Bangkalan, maka tidak ada ormas Islam yang seberkah NU," lanjutnya.
Lebih lanjut KH. Rd. Amin menegaskan, jikalau ada seseorang yang tergerak hatinya mencintai NU, maka dia termasuk ke dalam ciri manusia yang akan mendapat kebahagiaan (Red; Min 'alaamatis Sa'aadah). Sebaliknya, kalau ada orang yang dalam hatinya penuh kebencian terhadap NU, maka dia termasuk ke dalam orang yang akan mendapat kesengsaraan.
Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/02/zona-pakir-dan-rute-di-area-resepsi.html
Pasalnya, NU merupakan organisasi yang menjaga Aqidah, Amaliyah, dan Akhlak Ahluss Sunnah Wal Jama'aah.
"NU lamun ku bahasa ringkes, nu ngajaga aqidah, amaliyah jeng akhlaq Aswaja, ku lantaran kitu, makana wani nyebutkeun jelema di NU-keun ku Alloh hakekatna, eta min 'alaamatis Sa'aadah," ungkapnya.
KH. Rd. Amin juga mengatakan, dalam momentum puncak satu abad NU yang akan dilaksanakan Minggu 19 Februari mendatang, PCNU telah melakukan analisis dan penelitian objektik terkait para ulama yang menjadi tonggak awal penggerak NU di kecamatannya masing-masing.
Terkhusus di kecamatan Bl. Limbangan, menurut hasil penelitian objektif, PCNU telah menginventarisir nama-nama 'Ulama NU dalam piagam penghargaan, salah satunya; KH. Ma'mun Bakrie (Mama Kudang), KH. Rd. Muhyiddin (Mama Wates), KH. Amung Muhammad Munir (Cikelepu), dan KH. Rd Muhammad Jawari (Mama Cihuni).
Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/02/berikut-rundown-lengkap-acara-resepsi.html
Kepada seluruh hadirin, KH. Rd. Amin menekankan agar selalu bangga dan percara diri kepada NU. Pasalnya, NU didirikan oleh para wali Alloh SWT.
"NU organisasi keramat, didirkan oleh para wali, bahkan sebelum mendirikan NU, Hadratus Syaikh 7 kali bertemu dengan Rasululloh SAW, tidak ada organisasi yang sepert NU," tekannya.
Dengan jargon Merawat Jagat Membangun Peradaban, KH. Rd. Amin berharap lembaga pendidikan yang akan ada di kecamatan Bl. Limbangan dapat mencetak kader-kader yang akan menggelorakan NU di masa yang akan datang.
Acara Tasyakkur Satu Abad NU oleh MWC NU Kecamatan Bl. Limbangan ini ditutup dengan haflah tilawah dan gema shalawat. Turut hadir dalam kegiatan ini Rois Syuriah PCNU Garut, MWC NU Kec. Bl. Limbangan, PR NU se-Limbangan, PC JQH NU Garut, PK IPNU IPPNU Ponpes Qiroatussab'ah kudang, Pengasuh Ponpes Qiroatussab'ah kudang, pemerintah setempah, dan tamu undangan lainnya.
Pewarta: M.Y.A Sastradimadja
Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2023/02/141-pelaku-usaha-turut-ramaikan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar