Breaking

Senin, 03 Oktober 2022

Oktober 03, 2022

Didik Para Santri Punya Keahlian Khusus, BLKK Ponpes As Sa'adah Gelar Pelatihan Grafis

Dokumentasi pembukaan pelatihan grafis kejuruan multimedia BLKK ponpes As Sa'adah


Garut. Pesatnya perkembangan teknologi informasi seperti sekarang ini telah menciptakan dunia terasa semakin sempit, tetapi memaknai kehidupan semakin luas. Perkembangan teknologi telah memberikan dampak yang sangat besar dalam pembentukan pola piki, sikap, dan gaya hidup masyatakan modern.


Cepatnya laju perkembangan teknologi informasi dan ketatnya kompetisi di era ini menjadi tantangan tersendiri bagi pesantren. Sebagai Lembaga pendidikan berbasis agama, pesantren diharapkan mampu mencetak generasi yang memiliki sumber daya yang mampu bersaing dalam pentas global.


Pesantren harus mampu beradaptasi dan berproses sesuai dengan kebutuhan masyarakat global. Namun, proses adaptasi tersebut tidak berarti harus meninggalkan nilai-nilai dan tradisi lama pesantren yang masih dianggap baik. Perlu adanya upaya penyelarasan antara sistem pendidikan di pesantren dengan laju perkembangan teknologi informasi.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/hadirkan-pc-lpbh-nu-garut-mwc-nu.html


Merespon Hal tersebut, Pondok Pesantren As Sa'adah melalui Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) menggelar pelatihan grafis kejuruan multimedia angkatan 2 di gedung BLK As Sa'adah, Jl. Raya Limbangan Tengah No.104, Limbangan Tengah, Kec. Balubur Limbangan pada Senin (03/10/22).


Kegiatan yang akan berlangsung selama satu bulan ini diikuti kepesertaan melibatkan seluruh santriwan dan santriwati Pondok Pesantren As Sa'adah.


Ketua Yayasan As Sa'adah Limbangan H. Rd. Imam Abdurachaman menampaikan salah satu tujuan pelaksanaan pelatihan ini adalah untuk mendidik para santri supaya mempunyai keahlian khusus.


"Karena BLKK Assa'adah ini jurusannya multimedia, maka materi yang disampaikan dalam pelatihan kepada peserta adalah materi yang berkaitan dengan teknologi," katanya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/sebanyak-118-peserta-sukseskan-gelaran.html


Dirinya berharap dengan diadakannya kegiatan ini para peserta mampu menguasai bidang teknologi informasi.


"Dengan memiliki keahlian di bidang tekhnologi, maka tatkala mereka terjun ke masyarakat mereka mempunyai modal selain ilmu yang di dapatakan di ponpes mereka juga mendapatkan ilmu tentang teknologi informasi yang di dapatkan di BLKK," tutupnya.


Hadir dalam pembukaan tersebut seluruh pengelola BLKK As Sa'adah, pengasuh Ponpes, Sekdis Disnaker, Ahmad Ramdani, S. Sos, M. Si., Kabid Latas, Komarudin, S. Sos, M. Si. ***


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja

Dokumentasi: Jenal


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/gelar-makesta-raya-ke-2-ipnu-ippnu.html

Oktober 03, 2022

Gelar Makesta Raya ke 2, IPNU IPPNU Karangpawitan Komitmen Munculkan Kader Yang Militan

Dokumentasi foto bersama setelah acara Makesta Raya ke-2 PAC IPNU IPPNU Karangpawitan selesai dilaksanakan.


Garut. Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) kecamatan Karangpawitan menyelenggarakan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) Raya ke-2 di Gedung dakwah kec.Karangpawitan. Acara yang berakhir pada hari Minggu (02/10/22) tersebut diikuti oleh 50 pelajar dari delegasi ranting se kecamatan Karangpawitan.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/kegiatan-khitanan-massal-dan-pengobatan.html


Sekretaris PAC IPNU Karangpawitan mengatakan, dalam Makesta Raya kali ini lebih ditekankan pada pemahaman pentingnya berorganisasi di kalangan pelajar. Ia menganggap IPNU IPPNU merupakan organisasi yang tepat untuk menempa potensi diri para pelajar.


"Untuk membangun kesadaran kritis akan pentingnya berorganisasi, bahwa di IPNU IPPNU ini merupakan organisasi yang tepat sebagai sarana menempa potensi diri," kata Samsul Romli kepada nugarutonline, pada Senin pagi (03/10/22).


Ia berharap dengan terselenggaranya acara tersebut, dapat membentuk karakter pelajar di kalangan PAC IPNU IPPNU Karangpawitan yang berlandaskan ajaran Ahlus Sunah Wal Jamaah An Nahdliyah. Dengan demikian akan muncul para kader yang militan.


“Saya beharap di makesta ini terbentuk anggota yang paham tenteng cara berorganisasi yang baik dan dapat berkontribusi penuh di IPNU IPPNU ini,” ujarnya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/hadirkan-pc-lpbh-nu-garut-mwc-nu.html


Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU Garut, M. Arif Bahaudin mengapresiasi penyelenggaraan Makesta Raya tersebut. Ia berpesan kepada seluruh peserta untuk selalu mengikuti materi demi materi yang telah disampaikan dengan serius.


"Saya selaku PC IPNU Garut mengucapkan selamat dan sukses atas terlaksananya kegiatan ini," ungkapnya.


Menurutnya dari semua organisasi pelajar yang ada di kabupaten Garut, IPNU IPPNU merupakan organisasi yang memiliki jumlah anggota terbanyak. Dengan demikian, ia meminta kepada para kader untuk bisa senantiasa menjaga nama besar IPNU IPPNU, serta memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan sekitar.


"Dengan adanya Makesta Raya ini saya berharap para peserta bisa lebih semangat dalam berorganisasi dan memberikan nilai dan contoh positif kepada masyarakat utamanya sesama pelajar," tutup Arif.


Turut hadir dalam pembukaan acara tersebut, MWC NU, banom, lembaga, PC IPNU IPPNU Garut, forkopimcam serta tamu undangan lainnya. ***


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja

Dokumentasi: M. Husni


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/sebanyak-118-peserta-sukseskan-gelaran.html

Oktober 03, 2022

Sebanyak 118 Peserta Sukseskan Gelaran Pelatihan Dan Pembinaan Operator Pesantren RMI NU Garut

Dokumentasi kegiatan 

Garut. Sebanyak 118 peserta Pelatihan dan Pembinaan Operator Pesantren suksekan gelaran acara yang dilaksanakan Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) bersama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut. Acara dilaksanakan di Aula Institut Teknologi Garut, Jl. Mayor Syamsu No.1, Jayaraga, Kec. Tarogong Kidul, pada Minggu (02/10/22) kemarin.


EMIS (Education Management Information System) merupakan sistem manajemen data pendidikan Islam yang berperan dalam menunjang proses perencanaan dan pengambilan kebijakan program pendidikan Islam pada Kementerian Agama.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/jelang-satu-abad-nu-rmi-nu-garut-akan.html


EMIS merupakan suatu sistem pendataan pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Agama, yang saat ini tengah melakukan revitalisasi dan pengembangan untuk menghadirkan sistem yang lebih baik dan lebih handal dengan didukung oleh teknologi yang lebih mutakhir serta beberapa terobosan baru.


Kegiatan ini mengundang seluruh operator Pondok Pesantren se-kabupaten Garut untuk mendengarkan materi dari perwakilan Kementerian Agama dan RMI PCNU.


Adapun operator dari masing-masing pesantren yang sudah menjadi anggota RMI-NU Garut berjumlah 80 orang, dan yang belum menjadi anggota 28 operator.


Pemateri dalam kegiatan ini yakni Dr. Akhmad Buhaiti yang merupakan Kepala Seksi Pondok Pesantren dan Asep Samsudin, S.H., Operator PD Pontren Kementerian Agama Kabupaten Garut.


Asep Anwar Musadad menjabarkan tujuan daripada kegiatan ini agar pondok pesantren di Kabupaten Garut sadar akan pentingnya memanfaatkan digitalisasi di berbagai aspek.


"Sudah saatnya sistem digitalisasi masuk ke Pesantren untuk menunjang tertib administrasi berbasis digital/IT," kata Sekretaris RMI NU Garut kepada nugarutonline, pada Senin pagi (03/10/22).


Lanjut Asep, setelah kegiatan ini selesai, RMI NU Garut akan langsung menindak lanjuti dengan program-program pembinaan untuk lebih mengembangkan kapasitas operator pesantren.


"Kita akan melaksanakan agenda rutin maksimal 2 kali dalam setahun untuk pembinaan operator Pesantren anggota NU," tambahnya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/hadiri-hearing-dialog-raperda-pesantren.html


Sambutan ketua RMI NU Garut pada pembukaan Pelatihan dan Pembinaan Operator Pesantren, pada Minggu pagi (02/10/22).



Sementara itu, ketua RMI NU Garut meminta kepada seluruh operator pesantren untuk memanfaatkan kegiatan tersebut. Pasalnya, sebagian pesantren-pesantren di kabupaten Garut masih kurang peka terhadap digitalisasi dan partisipasi program pemerintah.


"Mari kita sampaikan kepada para pengasuh Ponpesnya masing-masing. Sudah saatnya kita tidak boleh tertinggal jauh dengan perkembangan zaman, apalagi terkait pengelolaan EMIS ini. Karena kalau tanpa EMIS, apa yang ada di Pesantren tidak terbaca dan tidak terkoneksi dengan data yang ada di Kementerian Agama," ujar K.H. Rd. Fachmi Moch Noor.


Menurutnya, sekarang ini Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang terkoneksi pada Sistem Informasi Manajemen Bantuan (SIMBA) Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren menggunakan EMIS. Pentingnya informasi mengenai EMIS ini karena berkaitan dengan seluruh data yang ada di Pesantren harus tersinkronisasi dengan Kemenag.


Acara yang dimulai pukul 10.33 WIB ini berjalan dengan lancar sesuai rencana awal. Turut hadir dalam acara ini beberapa kiai, pengasuh, dan pimpinan dari berbagai Pondok Pesantren, serta perwakilan dari PCNU, Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., serta staff Kemenag Garut.


Menurut pantauan tim nugarutonline di lokasi, sejak penyampaian materi pertama, para peserta sangat antusias dalam mengikuti penyampaian tersebut, ditambah dengan doorprize yang diberikan panitia kepada peserta yang aktif bertanya, menjawab, serta bagi operator terbaik selama mengisi emis, simba, sikap, Bilik IT Pesantren dan Sitrendy Jabar Juara. Total ada 22 hadiah yang diberikan RMI NU Garut, dengan rincian 10 kaos RMI-NU, dan 12 jam dinding.


Sekedar informasi, RMINU bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang pengembangan pondok pesantren dan pendidikan keagamaan. Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU juga merupakan lembaga Nahdlatul Ulama dengan basis utama pondok pesantren yang mencapai +23.000 pondok di seluruh Indonesia. ***


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja

Dokumentasi: Nail Danialie


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/hadirkan-pc-lpbh-nu-garut-mwc-nu.html

Minggu, 02 Oktober 2022

Oktober 02, 2022

Hadirkan PC LPBH NU Garut, MWC NU Banyuresmi Gelar Bimtek Pengisian Dokumen Warkah Sertifikat Wakaf

Kiri: Rois Syuriyah MWC NU, KH Abdurrahman Mukhtar, tengah: ketua LPBH NU Garut Miraj Gumbira S.H., M.H., kanan: ketua Tanfidziyah Kyai Kyai H. A Ishaq Solih, M.Ag.


Garut. Persoalan wakaf sering muncul di tengah masyarakat. Bahkan, tak jarang persoalan wakaf itu memunculkan konflik berkepanjangan antar pihak. Masalah obyek tanah wakaf adalah yang sering muncul. Biasanya, hal itu disebabkan status tanah obyek wakaf yang belum beres.


Sementara, sering terjadi kasus, tanah yang sudah diwakafkan digugat atau diminta kembali oleh ahli waris orang yang mewakafkan (wakif) tanah. Penyebabnya, tanah yang diwakafkan itu belum disertifikatkan sehingga tidak mempunyai kekuatan hukum. Sedangkan, ahli waris yang menggugat punya sertifikat atau dokumen pendukung yang kuat.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/aktualisasi-diri-dengan-citra-pmii.html


Karena persoalan wakaf yang pelik itu, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Banyuresmi menggelar bimbingan teknis (bimtek) Pengisian Dokumen Warkah Sertifikat Wakaf, pada Minggu (02/10/22).


Acara yang digelar di Sekretariat MWC NU itu menghadirkan Ketua Pengurus Cabang Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (PC LPBHNU) Miraj Gumbira S.H., M.H. sebagai narasumber.


Acara dibuka ketua MWC NU Banyuresmi Kyai H. A Ishaq Solih, M.Ag. Selain PC LPBH NU, hadir juga perwakilan Pimpinan Ranting (PR) NU se Kecamatan Banyuresmi. Diharapkan, setelah bimtek tersebut, para pengurus MWC atau peserta mengetahui seluk beluk dan tata cara pendaftaran sertifikat tanah wakaf.


Miraj Gumbira dalam materinya menyebutkan, wakaf adalah masalah berbuat baik. Karena perbuatan yang baik, pada jaman dulu, para pemberi wakaf (wakif) tidak mau gembar-gembor atau memviralkan. Perbuatan baiknya dilakukan secara diam-diam.


"Ketika akan wakaf, orang jaman dulu langsung datang pada orang yang dipercayai, biasana ka kiai atawa tokoh, aya akad dan diterima, ya sesederhana itu. Dan itu sah menurut agama, sudah ada waqif, nadhir atau yang dipasrahi, ada ikrar, ada obyek,’’ ujarnya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/melalui-kaderisasi-makesta-raya-perdana.html


Namun, lanjut dia, ketika orang yang mewakafkan sudah meninggal, maka bisa muncul masalah. Pada jaman dulu harga tanah masih murah dan karena tanahnya banyak maka tidak ada masalah.


"Namun, saat sudah turun ke anak, cucu, dan selanjutnya, saat harga tanah mahal dan kebutuhan tanah banyak, bisa terjadi gugatan dari anak, cucu atau ahli waris dari wakif. Dan kasus seperti ini sering terjadi," ungkap dia.


Karena itu, dibutuhkan pemahaman dan pengetahuan mengenai wakaf. Bimtek seperti ini sangat penting dilakukan. Rukun wakaf menurut dia ada lima hal, yakni ada wakif, nadhir, ikrar, obyek wakaf dan jangka waktu. Untuk nadhir atau yang dipasrahi wakaf tiga golongan. Yakni perseorangan, badan hukum atau organissi. Begitu juga yang memberi wakaf juga bisa di perseorangan, badan hukum atau organisasi.


"Ini penting diketahui, karena perlakuannya beda dari masing-masing hal itu," jelasnya.


Obyek tanah wakaf misalnya menurut dia sering bermasalah. Misalnya wakifnya perseorangan, maka tanah yang diwakafkan juga harus hak milik wakif tersebut. Hal itu dibuktikan dengan sertifikat tanah yang akan diwakafkan harus atasnama pemberi wakaf, tidak boleh atas nama orang lain.


Jika masih atas nama orang lain harus dibalik nama dulu. Selain itu, luas tanah yang akan diwakafkan juga harus jelas. Kalau misalnya sertifikat tanah yang akan diwakafkan masih menjadi satu dengan sertitifikat tanah induk, apabila hanya akan diwakafkan sebagian, maka harus dipecah dulu tanahnya.


"Terlihat ruwet, sehingga banyak yang bilang mau wakaf saja kok ruwet. Bukan wakafnya yang ruwet, tapi karena persoalan tanah yang akan diwakafkan itu belum selesai. Maka harus diselesaikan dulu, dan penyelesaiannya itu kadang panjang dan butuh biaya. Itu persoalan sebenarnya, dan ini harus dipahami," tandasnya. ***


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja

Dokumentasi: Mukhlis Nurjaman


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/kegiatan-khitanan-massal-dan-pengobatan.html

Oktober 02, 2022

Gelar Khitanan Massal Dan Pengobatan Gratis, LKNU Garut Akan Terus Tingkatkan Kerja Sosialnya Terhadap Masyarakat

Sambutan ketua LKNU Garut pada pembukaan acara Khitanan Massal dan Pengobatan gratis.



Garut. Kegiatan khitanan massal dan pengobatan gratis sukses digelar Pengurus Cabang Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (PC LKNU) Kabupaten Garut di Gedung Olahraga (GOR) bina warga Desa Cipangramatan, pada Minggu (02/10/22).


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/ngaji-mingguan-kitab-al-hikam-dan.html


Selain warga Cipangramatan Kec. Cikajang, Kegiatan ini juga diikuti peserta dari beberapa daerah diantaranya Cipangramatan, karamatwangi, Situ Gede kec. Cisurupan, Babakan Huni, kec. Singajaya. Dengan rekapitulasi jumlah pasien, untuk khitanan massal 13 dan 101 orang pengobatan gratis.


dr.H. Arvi Iskandar, MMRS. mengatakan bahwa kegiatan tersebut bekerja sama dengan pemerintah desa Cipangramatan.


"Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan rasa sosial dan ikut berpartisipasi dalam mencetak generasi selanjutnya melalui ajaran Nabi yakni khitanan, kami berkolaborasi dengan pemerintah desa setempat," ujar ketua LKNU Kabupaten Garut.  


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/aktualisasi-diri-dengan-citra-pmii.html


Sebagian pengurus LKNU Garut melakukan foto bersama sebelum acara dilaksanakan.



Lanjut dr.H. Arvi LKNU Garut akan selalu berbakti sosial dan meningkatkan kerja sosialnya terhadap masyarakat dalam rangka menyonsong satu abad Nahdlatul Ulama.


"Kegiatan-kegiatan sosial masyarakat akan  terus di galakkan khususnya dalam bidang kesehatan," tutupnya.


Kegiatan yang di awali dengan penyambutan diiringi dengan penampilan Hadroh, pembacaan ayat suci Al Quran, sambutan Kepala Desa, sambutan ketua LKNU Garut, dan ditutup dengan doa untuk kelancaran acara pengobatan dan khitan massal.


Turut hadir pada kesempatan tersebut Pengurus MWC NU, jajaran pemerintah desa dan pengurus LKNU Garut. ***


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja

Dokumentasi: Cecep Hendi


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/melalui-kaderisasi-makesta-raya-perdana.html

Oktober 02, 2022

Melalui Kaderisasi Makesta Raya Perdana, IPNU IPPNU Pasirwangi Cetak Anggota Baru

Pengurus MWC NU, didampingi anggota Banser Kecamatan Pasirwangi melakukan foto bersama dengan pengurus PC IPNU IPPNU Garut.


Garut. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Pasirwangi, mencetak anggota baru melalui kaderisasi Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) Raya di Pondok Pesantren Sururon, Nagrog, pada Minggu (02/10/22).


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/pembinaan-organisasi-agenda-rutin-yang.html


Ahmad Sutisna selaku ketua pelaksana mengatakan kegiatan ini merupakan yang pertama kali diadakan di Pasirwangi setelah sempat terhenti selama 2 (dua) tahun lebih pasca adanya covid-19.


"Ini merupakan Makesta Raya perdana IPNU dan IPPNU Pasirwangi," ujar Ahmad  di sela kegiatan yang diikuti sebanyak 150 peserta dari berbagai ranting. 


Pengurus PC IPNU Garut sedang menyampaikan materi pada gelaran Makesta Raya IPNU IPPNU Pasirwangi


Sementara Sekretaris PC IPNU Kabupaten Garut Ahmad Sansan Sanusi meminta agar pengurus IPNU maupun IPPNU kecamatan Pasirwangi harus bisa membumisasikan organisasi dengan gerakan yang positif. Setelah pengkaderan, lanjutnya, IPNU dan IPPNU jangan sampai putus silaturahim, tetapi harus selalu dan terus dipupuk dan dimotivasi. 


“Kita harus selalu bergerak agar organisasi pelajar ini tidak mandek dan selalu digandrungi generasi muda di Pasirwangi,” tandasnya.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/ngaji-mingguan-kitab-al-hikam-dan.html


Makesta Raya diisi materi antara lain tentang ke-Aswajaan, ke-NU-an, kebangsaan, keorganisasia, pengantar studi gender, ke-IPNU-an, dan ke-IPPNU-an. Dengan narasumber dari MWC NU Pasirwangi, serta PC IPNU IPPNU Garut. Sebelumnya, tidak ada kepengurusan IPNU dan IPPNU kecamatan itu. Menurut keterangan dari panitia, setelah pengkaderan ini akan ada pembentukkan Pimpinan Anak Cabang (PAC) di Pasirwangi, hal tersebut telah diafirmasi oleh pengurus PC IPNU IPPNU Garut. ***


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja

Dokumentasi: M. Taopik


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/10/aktualisasi-diri-dengan-citra-pmii.html

Sabtu, 01 Oktober 2022

Oktober 01, 2022

Aktualisasi Diri Dengan Citra PMII, Pembukaan Mapaba Raya ITG Sukses Digelar

Dokumentasi foto bersama setelah acara pembukaan Mapaba ITG selesai.

Garut. Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Teknologi Garut (ITG) menggelar Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) Raya di Aula Lt.3 PCNU Garut, pada Sabtu (01/10/22).


Masa penerimaan anggota baru (MAPABA) merupakan gerbang awal bagi calon anggota PMII untuk mengenal PMII lebih dalam. Tujuan Mapaba Raya PK PMII ITG kali ini adalah menumbuhkan rasa yakin dan rasa cinta terhadap PMII dengan menekankan pendalaman materi Ke PMII-an dan Nilai Dasar Pergerakan (NDP). 


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/jelang-konfercab-pc-ipnu-garut-tutup.html


Dengan tujuan tersebut, diharapkan output dari mapaba kali ini dapat memunculkan anggota-anggota yang memiliki keyakinan dan pemahaman yang utuh terhadap organisasi PMII.


Kegiatan yang akan dilaksanakan selama 2 hari tersebut diikuti oleh calon anggota PMII dari lingkup komisariat Institut Teknologi Garut (ITG) . Acara pembukaan dimulai hari Sabtu pukul 13.30 WIB.


Agenda tersebut berlangsung diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu indonesia raya, Subbanul Wathan dan mars PMII, sambutan dari ketua pelaksana, komisariat, ketua PC PMII serta doa. Mapaba Raya ini diikuti oleh 70 peserta yang berasal dari beberapa rayon di lingkup komisariat ITG diantaranya Teknik Industri, Teknik Sipil, Teknik Informatika, Sistem Informasi dan Arsitekstur..



Tema Mapaba Raya yang diangkat adalah "Aktualisasi Diri Dengan Citra PMII". Tema ini diangkat selaras dengan tujuan yang telah dirumuskan, yaitu calon anggota memiliki keyakinan terhadap PMII terutama dalam komisariat ITG.


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/pembinaan-organisasi-agenda-rutin-yang.html


Dalam sambutannya, ketua pelaksana Ilman Nurrohman mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia pelaksana yang telah mempersiapkan acara Mapaba Raya dengan baik. Ia berharap, peserta Mapaba Raya dapat dengan khidmat mengikuti serangkaian kegiatan Mapaba raya.


"Semoga sahabat-sahabat dapat benar-benar mengenal PMII dengan mengikuti kegiatan Mapaba Raya," kata Ilman saat pembukaan Mapaba Raya ITG.


Sementara itu, ketua PC PMII Garut Ajang Ahmad Haris mengatakan, kader PMII harus selalu menjaga citra dan nama baik organisasi baik di dalam maupun di luar kampus. Ia juga mengingatkan anggotanya dalam gerakan-gerakan yang akan dilaksanakan nanti, agar senantiasa mengawali niatnya dalam memperjuangkan tujuan Nahdlatul Ulama dan hak-hak masyarakat umum.


"Ketahuilah sahabat, setiap anggota PMII harus menjadi orang yang berguna baik di kampus maupun di masyarakat," tekan Ajang sapaan akrabnya.


"Jangan lupa juga, bahwa setiap gerakan kita, kita awali dengan niat berupaya memperjuangkan tujuan NU dan masyarakat luas," tutupnya.


Turut hadir dalam pembukaan, pengurus PK PMII ITG, PC PMII, KOPRI Garut, alumni, serta tamu undangan lainnya.


Pewarta: M.Y.A Sastradimadja


Baca Juga: http://www.nugarut.or.id/2022/09/ngaji-mingguan-kitab-al-hikam-dan.html